BSIP NTB TERIMA MAHASISWA PKL FAPERTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM DAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
#SobatTani, BSIP NTB, menjadi rujukan yang sangat berharga bagi para siswa dan mahasiswa sebagai tempat untuk melakukan magang. Ini memberikan kesempatan berharga bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan pengetahuan yang dipelajari di kelas, serta memperluas wawasan tentang proses standarisasi pertanian atau minat yang ingin diperdalam di BSIP NTB. Dengan demikian, hal ini membuka jalan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan dalam program studi mereka.
Melalui kegiatan magang, memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam kerja nyata. Melalui magang, mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu tertentu, mengembangkan keterampilan, dan menjalin jaringan profesional yang berguna untuk program akademik.
Rabu (10/1/2024), BSIP NTB menerima 5 mahasiswa magang dari jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dan 1 Mahasiswa dari Prodi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan II Fakultas Pertanian UMMAT (Adi Saputrayadi, SP., M.Si) menyampaikan terima kasih atas penerimaan mahasiswa magang di BSIP NTB.
"Kami memohon agar dapat membimbing anak anak kami agar mereka mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman mendukung mereka dalam menyelesaikan studinya dan sebagai bekal di dunia kerja nantinya”.
Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, MSi) dalam sambutannya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dalam membimbing siswa PKL, dan ini bagian dari fungsi diseminasi dan pengenalan standar instrumen pertanian. “Kami sangat mendukung program MBKM” ujarnya. Nantinya siswa PKL akan dibuatkan jadwal pembelajaran baik teori, praktek dan quis.
Lebih lanjut, Kepala Balai juga mensosialisasikan tupoksi BSIP yang merupakan badan baru di Kementerian Pertanian. Kalau dulu tusi kami penelitian dan pengkajian, di badan baru BSIP ini levelnya lebih tinggi yaitu menyiapkan, merumuskan dan membuat standar instrumen (fisik, biologi, dan sistem) pertanian. Beliau juga menyampaikan tantangan pertanian seperti anomali iklim disebabkan el nino, dan alih fungsi lahan, serta target Kementerian Pertanian 2025 tidak ada lagi impor beras. Hal ini butuh kolaborasi semua pihak, termasuk perguruan tinggi
Diakhir sambutannya, Kepala Balai berharap agar para siswa mengikuti tata tertib yang berlaku, menjaga kedisiplinan dan tata krama serta berharap ada yang nantinya menjadi petani pengusaha milenial. “Kalian harus menjadi petani pengusaha, menjadi petani yang modern. Karena usaha yang pasti adalah usaha dibidang pertanian. Pertanian modern tidak lagi identik dengan kotor karena sudah banyak alsintan modern seperti autonomous tractor yang bisa dikendalikan dari pinggir sawah hanya dengan menggunakan remote control. Selamat datang di BSIP NTB”.
#Agrostandar
#Standard_Services_Globalization
#BSIP_Kita_Pasti_Bisa_Lebih_Baik
#Pertanian_Maju_Mandiri_Modern